Rabu, 20 Mei 2009

Memimpin dengan hati

Memimpin dengan hati

Saya beruntung, pernah di berikan sebuah kaset oleh pimpinan saya waktu itu, kaset yang sangat berarti sampai sekarang, kaset tersebut adalah sebuah kaset pencerahan dengan pembicara terkenal, yaitu gde prama, yang juga seorang Begawan Manajemen Indonesia, kaset tersebut saya putar berulang ulang. yah saya memang orang biasa yang harus berulang-ulang untuk memutarnya, demi menyerap inti dari pencerahan yang sangat berarti tersebut.


Mengapa kita harus memimpin dengan hati

karena di dalam hati terletak KEPERCAYAAN yang sangat dibutuhkan antara pemimpin dan pengikut.

Hal tersebut bisa di terapkan dengan cara

Berfikir positif , fikirkan hal hal yang baik saja, karena kita akan menjadi apa yang kita fikirkan, dalam artian, seandainya kita berfikir suatu hal yang membuat kita takut, contoh; kita takut, jangan-jangan usaha yang kita jalankan akan jatuh bangkrut, maka kita akan melakukan hal hal yang mungkin akan merugikan diri sendiri, misalnya, kita akan berbuat curang, karena terbawa oleh fikiran negatif kita sendiri, yang takut akan di curangi oleh seseorang, yang mengakibatkan kita jatuh bangkrut, lalu kita akan mencurangi lebih dahulu dari pada di curangi. tetapi apabila kita berfikiran positif, pasti yang akan kita lakukan sebaliknya, yaitu hal hal yang positif saja

Pengendalian diri, dengan hati yang bersih kita bisa mengendalikan diri untuk tidak berbuat hal yang neko-neko, (macam-macam), pasti dengan bantuan hati yang bersih, kita akan melakukan hal hal yang baik baik saja. untuk seorang pemimpin ini mutlak, demi menegakkan wibawa dan konsistensi

Percaya bahwa roda kehidupan itu ada, seperti halnya bumi mengitari matahari dalam rotasinya, kehidupan ini juga berputar, apabila kita yakin akan hal ini, kita pasti akan mengendalikan diri kita sendiri, tidak akan berbuat hal yang menyakiti orang lain (takut dibalas dengan hal senada/sama), yah karena roda kehidupan itu ada. tidak selamanya kita berada dalam situasi yang nikmat, dan tidak selamanya kita dalam situasi yang sulit. mungkin saat ini kita berada di posisi yang tinggi, bisa berbuat semena-mena terhadap orang lain, suatu saat, pasti kita akan berada posisi yang mungkin berada di bawah posisi orang yang mungkin pernah kita sakiti hatinya. dengan kita percaya pada roda kehidupan, kita bisa mengendalikan segala tindak-tanduk (kelakuan) kita, tidak berbuat hal yang bisa mencelakakan diri kita sendiri, saat ini, ataupun kelak di kemudian hari.


Be your self (jangan meniru orang lain), seperti pepatah jawa, HATI INI HARUS BISA MENJADAI 4 RASA.

  • Rasa atau roso dalam bahasa jawa, berkaitan dengan perasaan, bisa merasakan, letaknya di Hati.
  • Rasa atau merasa, dalam bahasa jawa Rumongso, sadar akan jati diri, letaknya juga di Hati.
  • Rasa atau Ngrumangsani, dalam bahasa jawa, kesadaran hati untuk menempatkan diri pada tempat yang tepat.
  • Rasa , dirasani, dalam istilah jawa, memang semua manusia bisa saja bisa di rasani, dan hati kita harus bisa tabah untuk ini, istilah kerennya di gosipkan (senyum hi hi hi ....)

Bagaimana agar HATI kita selalu menghasilkan hal-hal yang baik?

Raga membutuhkan 4 sehat 5 sempurna agar menjadi badan yang sehat, demikian pula HATI, hati ini sering di asupi (di beri makanan) berupa ; marah, benci, prasangka, cinta/kasih sayang, tinggal mana yang akan kita olah/makan untuk hati kita.

wasalam, selamat pagi!!!

Tidak ada komentar: